Bab ini melanjutkan diskusi tentang proses bisnis dengan
menjelaskan tiga proses tambahan, yaitu : manajemen sumber daya, produksi,
keuangan. Proses manajemen sumber daya meliputi personalia dan aset tetap.
Siklus produksi mengubah bahan mentah (sumber daya lain) menjadi barang jadi.
Proses keuangan menjelaskan bagaimana organisasi mengatur persediaan dan
kegiatan operasinya. Bab ini juga membahas proses bisnis reengineering untuk memaksimumkan
efisiensi dari setiap proses bisnis.
Proses
Manajemen Sumber Daya
Manajemen
Personalia
Meliputi kegiatan personalia organisasi dan kegiatan penggajian.
Tujuan
manajemen personalia :
·
mengangkat,
melatih, dan mempekerjakan para karyawan
·
memelihara
rekaman penghasilan karyawan
·
melakukan
pembayaran gaji secara tepat dan teratur
·
melaporkan
pengurangan gaji
Input :
·
catatan
kegiatan pekerja
·
daftar
jam kerja karyawan
·
wewenang
pengurangan gaji karyawan
·
formulir
pajak penghasilan pihak ketiga
Output:
·
informasi
laporan keuangan
·
daftar
karyawan
·
cek
pembayaran
·
daftar
cek
·
laporan
pengurangan gaji
·
laporan
pajak
·
daftar
gaji karyawan
Manajemen Aset
Tetap
Tujuan
manajemen aset tetap yaitu:
·
mengatur
pembelian aset tetap
·
merekam
pemeliharaan aset tetap
·
menilai
besarnya aset tetap
·
merekam
dan mengalokasikan beban depresiasi aset tetap
·
mengatur
penjualan aset tetap
Input :
·
faktur
dari suplier
·
catatan
perbaikan dan pemeliharaan aset tetap
·
permintaan
pembelian aset tetap
·
pesanan
kerja konstruksi
·
catatan
perubahan aset tetap
·
laporan
penerimaan aaset tetap
Output :
·
Informasi
lapooran keuangan
·
Daftar
aset tetap
·
Daftar
depresiasi
·
Laporan
pemeliharaan dan perbaikan aset tetap
·
Laporan
pemberhentian aset
Proses Produksi
Tujuan proses produksi :
·
Mengatur
pembelian dan penjualan persediaan
·
Memantau
dan mengendalikan biaya produksi
·
Mengawasi
persediaan
·
Mengendalikan
dan mengoordinasikan proses produksi
·
Menyediakan
input sesuai anggaran
Input (dokumen
sumber) :
·
Catatan
permintaan bahan produksi
·
Tagihan
pembelian bahan produksi
·
Jadwal
produksi utama
·
Pesanan
produksi
·
Kartu
jam kerja
Output :
·
Informasi
laporan keuangan
·
Daftar
harga bahan produksi
·
Laporan
penggunaan periodik
·
Laporan
status persediaan
·
Laporan
biaya produksi
·
Laporan
status produksi
·
Laporan
nilai arus
Proses
produksi membutuhkan sub sistem akuntansi biaya. Akuntansi biaya setiap
perusahaan tergantung dari seberapa besar perusahaan itu dan apa yang
diproduksinya. Sistem persediaan Just in Time ialah sistem produksi berdasarkan
pesanan yang akan menghemat biaya simpan. Perampingan produksi ialah
merampingkan hal-hal yang kurang bernilai untuk memaksimumkan profitabilitas,
tidak hanya hal – hal yang berhubungan dengan proses produksi. Perusahaan yang
menggunakan konsep perampingan produksi harus mengidentifikasi nilai dari sudut
pandang pelanggan, mengorganisasikan produksi dan mengumpulkan data, memberi
wewenang kepada karyawan untuk membuat keputusan, kemudian secara berkelanjutan
meningkatkan kualitas di semua bagian organisasi. Untuk mendukung konsep
perampingan produksi, perusahaan harus juga mengadopsi konsep akuntansi
perampingan yang berarti mengukur dan mengevaluasi hasil oleh manajemen aliran
nilai daripada oleh departemen tradisional.
Proses Keuangan
Proses
keuangan meliputi juga aktivitas inestasi, peminjaman, dan penjualan saham. Manajemen
kas adalah bagian penting dari proses keuangan. Manajemen kas membutuhkan
perusahaan untuk memonitor keseimbangan kas secara rutin, menginvestasikan bila
ada kelebihan uang, serta menutupi kekurangan uang dengan pinjaman bank.
Tujuan
proses keuangan :
·
Manajemen
kas yang efektif
·
Optimasi
biaya modal
·
Pengembalian
laba yang maksimum dari investasi
·
Aliran
arus kas
Input :
·
Pemberitahuan
pengiriman uang
·
Slip
deposito
·
Cek
·
Catatan
bank
·
Data
pasar modal
·
Data
bunga modal
·
Profil
institusi keuangan
Output :
·
Informasi
laporan keuangan
·
Anggaran
kas
·
Laporan
investasi
·
Laporan
hutang dan bunga
·
Rasio
keuangan
·
Perencanaan
model laporan keuangan
Bisnis Proses pada Industri Spesial
Misalnya,
perusahaan bergerak di bidang penjualan grosir, di samping kegiatan primernya,
perusahaan juga memperoleh keuntungan dari pelayanan kredit konsumen. Pemasaran
vertikal membutuhkan sistem informasi
akuntansi yang termasuk di dalamnya : pelayanan profesional, tidak mencari
keuntungan, pelayanan kesehatan, penjualan eceran, konstruksi, pemerintahan,
perbankan dan pelayanan keuangan, serta rumah sakit.
Organisasi
Pelayanan Profesional
Organisasi
pelayanan profesional menyediakan pelayanan spesial kepada pelanggan, seperti :
akuntansi, hukum, permesinan, konsultasi, tenaga arsitektur. Organisasi
pelayanan profesional memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dari
organisasi pada umumnya, yaitu :
1.
Tidak
ada persediaan barang dagang
2.
Menekankan
profesionalitas tenaga kerja
3.
Kesulitan
dalam pengukuran kualitas dan kuantitas dari output
4.
Ukuran
yang kecil.
Organisasi
ini tidak membutuhkan sistem informasi akuntansi yang mengatur tingkat
persediaan, melainkan membutuhkan informasi akuntansi primer seperti sistem
informasi waktu dan biaya staf profesionalnya.
Organisasi yang Tidak Berorientasi Keuntungan
Organisasi
ini menyediakan pelayanan perlindungan dan perbaikan masyarakat. Misalnya:
sekolah, museum, dan agency pemerintahan. Perbedaan organisasi ini dengan
organisasi profit oriented adalah biasanya memiliki pekerja yang sejajar dengan
pekerja profesional, tidak dipengaruhi oleh pasar, dan biasanya dipengaruhi
politik. Organisasi ini membutuhkan informasi akuntasi spesial, misalnya
sekolah harus menjaga data tentang siswanya, data tingkatan kelas, nilai, dan
lain sebagainya.
Organisasi
Pelayanan Kesehatan
Beberapa
organisasi ini dibentuk untuk publik dan bukan untuk mencari keuntungan.
Kualitas output organisasi ini sulit diukur. Umumnya organisasi ini tidak
melakukan penagihan secara langsung pada pasien yang telah menerima jasa
mereka. Organisasi ini butuh sistem informasi akuntansi untuk menjaga informasi
pasiennya. Rumah sakit, dokter, dan keperawatan membutuhkan sistem informasi
akuntansi untuk mengefisiensikan jadwal pasien.
Proses Bisnis
Reengineering
Proses
bisnis reengineering ini merupakan pendesainan kembali proses bisnis yang tidak
efisien dan kurang efektif. Proses bisnis reengineering bisa menghasilkan
integrasi dari kegiatan – kegiatan fungsional yang bisa memegang urusan tiap
pelanggan dari awal sampai akhir. Pendesainan ulang ini dimaksudkan agar tiap
pelanggan tahu kepada siapa mereka harus berbicara ketika pesanannya terlambat
dan pelanggan tidak hanya berputar dari satu orang ke orang lain ketika terjadi
masalah. Reengineering terkadang salah, ini dikarenakan harapan yang tidak
realistis, perlawanan dari pegawai, dan kurangnya dukungan dari manajemen
puncak. Bisnis proses reengineering yang berhasil akan meningkatkan keuntungan,
meningkatkan kepuasan pelanggan, dan
menekan biaya. Proses dan prosedur akuntansi juga didesain ulang untuk
membuatnya lebih efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar