The Commitee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO) merupakan kesepakatan beberapa
organisasi di Amerika. Internal Control menurut COSO ialah suatu proses yang
dipengaruhi oleh orang - orang yang
terlibat di dalamnya, direksi, manajemen, dan personal lainnya yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang wajar bahwa tujuan berikut akan tercapai
efektivitas dan efisiensi operasi, dapat dipercayainya laporan keuangan,
ketaatan pada peraturan dan undang - undang.
Kerangka kerja COSO memiliki 3 kategori sasaran hasil yang
memperbolehkan perusahaan untuk fokus kepada sebagian aspek pengendalian
internal :
·
Operations
Objectives (tujuan operasi) : bagian ini membahas efektivitas dan efisiensi
dalam operasi perusahaan, termasuk didalamnya operasi, tujuan pelaporan
keuangan, serta penjagaan terhadap kerugian aset.
·
Reporting
Objectives (tujuan pelaporan) : bagian ini membahas laporan yang dapat
dipercaya, dapat diuji, atau handal. Meliputi laporan keuangan dan non keuangan
baik untuk pihak internal, maupun eksternal.
·
Compliance
Objectives (tujuan pemenuhan) : bagian ini berisi ketaatan terhadap hukum dan
peraturan – peraturan di tempat perusahaan itu berdiri.
Untuk
mendukung organisasi dalam mencapai tujuannya, ada lima komponen pengendalian
internal, yaitu :
·
Control
Environment (Lingkungan Pengendalian)
·
Risk
Assessment (Penaksiran Resiko)
·
Control
Activities (Aktivitas Pengendalian)
·
Information
and Communication (Informasi dan Komunikasi)
·
Monitoring
Activities (Aktivitas Pemantauan)
Komponen
pengendalian internal ini juga berhubungan dengan semua perusahaan, dan kepada
entity level (tingkatan pemilik perusahaan), subsidiaries (aktivitas tambahan),
division (divisi), dan beberapa individual operating units (unit operasi
individu), functions (fungsi) atau subset lain dari entitas.
Hubungan
Antara Tujuan, Komponen, dan Kesatuannya
Hubungan
langsung antara objek/tujuan, yang mana berarti apa yang ingin dicapai oleh
perusahaan, komponen – komponen, yang berarti apa yang dibutuhkan perusahaan
untuk mencapai tujuannya, dan unit – unit operasi, kepemilikan legal, serta
struktur lainnya dalam perusahaan. Hubungannya dapat dilukiskan dalam bentuk kubus.
· Tiga kategori tujuan diperlihatkan dalam kolom.
· Lima komponennya diperlihatkan dalam baris.
· Struktur organisasinya yang mewakili keseluruhan entitas, divisi,
cabang, unit operasi, atau fungsi, mencakup proses bisnis seperti penjualan,
pembelian, produksi, dan pemasaran, dan yang berhubungan dengan pengendalian
internal diperlihatkan dalam dimensi ketiga dari kubus.
Kategori dari
Objek/Tujuan
- · Operations Objectives (Tujuan Operasi)
Berisi tujuan dasar entitas, alasan utama bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Tujuan ini merupakan tujuan dasar bagi pemilihan keputusan
manajemen yang berhubungan dengan struktur, pertimbangan industri, dan
pelaksanaan perusahaan. Tujuan ini bermaksud untuk meningkatkan kualitas
(menghindari pemborosan dan pengolahan ulang), mengurangi biaya – biaya dan
waktu produksi, meningkatklan inovasi, serta meningkatkan kepuasan pelanggan
dan karyawan.
- · Reporting Objectives (Tujuan Pelaporan)
Membahas persiapan – persiapan untuk membuat laporan yang dapat
dipercaya/diandalkan. Tujuan ini berhubungan dengan pelaporan keuangan dan non
keuangan, serta pelaporan untuk pihak internal dan ekternal. Tujuan pelaporan
internal dimotori oleh keperluan – keperluan internal sebagai jawaban atas
variasi dari kebutuhan potensial seperti arah strategi perusahaan, perencanaan
operasi, dan penyelenggaraan metrikpada berbagai tingkatan perusahaan. Tujuan
pelaporan ekternal dimotori terutama oleh peraturan - peraturan dan atau pendirian
standar dengan akuntansi, dan standar lain setting organisasi.
· External Financial Reporting Objectives (Tujuan Pelaporan Keuangan
untuk Pihak Eksternal)
Perusahaan
membutuhkan pelaporan keuangan untuk pihak ekternal dengan tujuan untuk
memperoleh obligasi. Laporan keuangan yang handal merupakan prasyarat untuk
dapat mengakses pasar modal dan untuk membuat kesepakatan juga dengan suplier.
Investor, analis, dan kreditur juga membutuhkan laporan ini untuk menilai
perusahaan dan untuk mengukur alternatif investasi.
· External Non - Financial Reporting Objectives (Tujuan Pelaporan Non
Keuangan untuk Pihak Eksternal)
Manajemen
mungkin melaporkan informasi non keuangan kepada pihak eksternal yang berkenaan
dengan peraturan - peraturan, standar atau kerangka kerja, termasuk di dalamnya
pengendalian internal dan proses operasi.
· Internal Financial and Non - Financial Reporting Objectives (Tujuan
Pelaporan Keuangan dan Non Keuangan bagi Pihak Internal)
Informasi yang
disediakan manajemen dalam laporan ini harus dapat dipercaya karena dibutuhkan
untuk mengatur organisasi. Laporan ini mendukung pembuatan keputusan dan
penilaian terhadap aktivitas dan penyelenggaraan perusahaan. Pelaporan ini
didasarkan pada pilihan, pertimbangan - pertimbangan, dan gaya manajemen.
Pelaporan ini berbeda - beda pada setiap perusahaan, karena setiap perusahaan
memiliki perbedaan strategi, perencanaan operasi dan harapan - harapan yang
berbeda.
- · Compliance Objectives (Tujuan Pemenuhan)
Pemilik harus memimpin aktivitas perusahaan dan sering mengambil
tindakan spesifik yang sesuai dengan hukum dan peraturan - peraturan yang
diterapkan. Perusahaan harus memahami hukum dan peraturan mana yang
berseberangan dengan perusahaannya. Beberapa hukum dan peraturan pada umumnya
diketahui dengan baik seperti yang berhubungan dengan pelaporan pengendalian
internal setelah laporan keuangan dan pemenuhan lingkungan, tapi ada beberapa
yang tidak dikenal, seperti peraturan yang diterapkan untuk perusahaan yang
beroperasi pada wilayah asing terpencil.
Komponen - Komponen Pengendalian Internal
- · Control Environment (Lingkungan Pengendalian)
Lingkungan pengendalian adalah dasar bagi semua komponen lain dalam
pengendalian internal. Dewan direksi dan manajemen yang mencerminkan sifat –
sifat manajemen punbcak yang berkenaan dengan pentingnya pengendalian internal,
serta harapan – harapan. Lingkungan pengendalian menyediakan kedisiplinan,
proses, dan struktur. Ada lima prinsip yang berhubungan dengan lingkungan
pengendalian, yaitu :
1.
Integritas
dan nilai etika
2. Kemandirian
manajemen dan pengevaluasian terhadap perkembangan dan penyelenggaraan
pengendalian internal
3.
Pemberian
wewenang dan tanggung jawab
4.
Komitmen
terhadap kompetensi
5.
Organisasi
memegang sendiri akuntansinya.
- · Risk Assessment (Penaksiran Resiko)
Penaksiran resiko adalah proses identifikasi dan analisis terhadap
resiko untuk mencapai tujuan perusahaan, membentuk suatu dasar untuk menentukan
bagaimana suatu resiko harus dikelola. Manajemen harus mempertimbangkan
kemungkinan - kemungkinan dari
lingkungan eksternal yang sekiranya dapat menghalangi kemampuan perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Ada empat prinsip yang berhubungan dengan penaksiran
resiko, yaitu :
1. Manajemen
menetapkan tujuan yang memiliki kejelasan yang cukup untuk memungkinkan
identifikasi dan penaksiran resiko yang berhubungan dengan tujuan perusahaan.
2. Organisasi
mengidentifikasi resiko untuk mencapai tujuannya, serta menganalisis resiko
untuk menentukan bagaimana resiko tersebut harus dikelola.
3
Organisasi
harus mempertimbangkan potensi dalam penggelapan dalam penaksiran resiko dalam
mencapai tujuannya.
4. Organisasi
mengidentifikasi dan menaksir perubahan – perubahan yang dapat memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap pengendalian internal.
- · Control Activities (Aktivitas Pengendalian)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur untuk membantu
menjamin bahwa petunjuk yang dibuat manajemen untuk mengurangi resiko dalam
mencapai tujuannya telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian diselenggarakan
pada berbagai tingkat perusahaan dan pada berbagai tingkatan fungsi dalam
proses bisnis, dan lingkungan teknologi lain. Ada tiga prinsip yang berhubungan
dengan aktifitas pengendalian, yaitu:
1. Perusahaan
menyeleksi dan mengembangkan aktifitas pengendalian yang memberikan kontribusi
untuk mengurangi resiko dalam mencapai tujuan perusahaan yang dapat diterima
pada semua level.
2.
Organisasi/perusahaan
menyeleksi dan mengembangkan aktifitas pengendalian umum dengan teknologi untuk
mendukung pencapaian tujuannya.
3
Organisasi
menyebarkan aktifitas pengendalian yang digolongkan dalam kebjakan dan prosedur
yang berkaitan untuk mempengaruhi kebijakan.
- · Information and Communication (Informasi dan Komunikasi)
Informasi dibutuhkan perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab
pengendalian internal dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi. Komunikasi
terjadi baik secara internal maupun eksternal dan menyediakan informasi yang
dibutuhkan organisasi untuk melaksanakan aktifitas pengendalian internal dari
hari ke hari. Komunikasi memungkinkan semua personil untuk memahami tanggung
jawab pengendalian internal dan kepentingan mereka untuk mencapai tujuan. Ada
tiga prinsip yang berhubungan dengan informasi dan komunikasi, yaitu :
1. Organisasi
memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan faktor – faktor yang berhubungan,
kualitas informasi untuk mendukung berfungsinya komponen lain dalam
pengendalian internal.
2.
Organisasi
secara internal mengkomunikasikan informasi, yang meliputi tujuan dan tanggung
jawab pengendalian internal, dibutuhkan untuk mendukung berfungsinya komponen
lain dalam pengendalian internal.
3. Organisasi
mengkomunikasikan dengan pihak eksternal mengenai berbagai hal yang
mempengaruhi berfungsinya komponen lain dalam pengendalian internal.
- · Monitoring Activities (Aktifitas Pemantauan)
Aktivitas evaluasi yang dilakukan terus menerus, evaluasi terpisah,
atau kombinasi dari keduanya yang digunakan untuk mengetahui apakah tiap – tiap
komponen dari kelima komponen pengendalian internal, termasuk di dalamnya pengendalian
yang mempengaruhi prinsip dalam tiap komponen telah ada dan berfungsi. Penemuan
dalam evaluasi dan defisiensi yang serius akan dilaporkan manajemen kepada
dewan direksi. Ada dua prinsip yang berhubungan dengan aktifitas pemantauan,
yaitu :
1. Organisasi
menyeleksi, mengembangkan, dan menyajikan evaluasi terus menerus atau
tersendiri untuk mengetahui apakah tiap komponen pengendalian internal sudah
ada dan berfungsi.
2. Organisasi
mengevaluasi dan mengkomunikasikan defisiensi pengendalian internal pada waktu
yang telah ditentukan/dijadwalkan pada bagian yang bertanggung jawab untuk
memberikan tindakan korektif, termasuk di dalamnya manajemen puncak dan dewan
direksi.